Roti Buaya - Simbol Kesetiaan Dalam Adat Betawi

Roti Buaya Simbol Kesetiaan dalam Adat Betawi

Roti buaya mungkin tidak terdengar asing di telinga, terutama kalau kamu adalah warga asli Jakarta, kamu pasti pernah melihat roti ini atau mungkin juga mencicipinya. Roti buaya adalah salah satu roti khas suku Betawi. Disebut roti buaya karena memang bentuknya yang menyerupai buaya. 

Roti Buaya
sumber:google.com

Masyarakat Betawi percaya bahwa buaya hanya kawin sekali dengan pasangannya, karena itu roti ini dipercaya melambangkan kesetiaan dalam perkawinan. Pada saat pernikahan, roti diletakkan di sisi mempelai perempuan dan para tamu kondisi roti ini melambangkan karakter dan sifat mempelai laki-laki.Buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar (dalam menunggu mangsa). Selain kesetiaan, buaya juga melambangkan kemapanan. Akan tetapi kini dalam simbolisme budaya modern, makna buaya berubah menjadi hal yang buruk, misalnya buaya judi, buaya minum (pemabuk) dan buaya darat (orang yang mata keranjang).

Roti buaya mulai dikenal oleh orang-orang Jakarta saat masuknya bangsa eropa ke indonesia. Bagi bangsa eropa, pernikahan adalah sesuatu yang sakral, sehingga diperlukan simbol-simbol yang bisa mewakili pernikahan tersebut, saat itu simbol yang biasa dipakai oleh bangsa eropa yang menikah adalah bunga. Tak mau meniru gaya orang eropa, orang betawi pun berusaha untuk mencari simbol sendiri dalam pernikahan, maka dipilihlah roti buaya sebagai simbol pernikahan.


Roti Buaya Khas Betawi
sumber:google.com


Lalu kenapa harus roti buaya? kenapa bukan roti-roti lainya?. Jawabanya adalah karena buaya merupakan simbol kesetiaan. Buaya hanya akan kawin sekali saja, filosofi inilah yang membuat buaya terpilih untuk mewakili simbolisasi pernikahan ala betawi ini dengan harapan si pengantin bisa langgeng dan saling setia sampai akhir hayatnya.


Oleh karna itu kami menyediakan Roti Buaya untuk setiap event anda, untuk informasi lebih lanjut tentang Roti Buaya Hubungi kami segera


Hubungi Palang pintu Murah