Kuliner Betawi: Biji Ketapang

Biji Ketapang adalah salah satu kuliner khas Betawi yang sering dijadikan camilan atau kudapan. Kudapan ini sangat populer di kalangan masyarakat Jakarta, terutama saat perayaan hari besar seperti Lebaran. Rasanya yang gurih dan renyah menjadikannya favorit di berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.


Sumber: pinterest


Sejarah Biji Ketapang

Nama Biji Ketapang diambil dari bentuk kue yang menyerupai biji ketapang, sejenis pohon yang tumbuh di daerah pesisir. Kue ini sudah ada sejak lama dan menjadi bagian dari tradisi kuliner masyarakat Betawi. Biasanya, Biji Ketapang dibuat dalam jumlah banyak saat menjelang hari raya dan dibagikan kepada sanak saudara atau tetangga.

Bahan-bahan dan Cara Pembuatan

Biji Ketapang terbuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dan proses pembuatannya cukup sederhana. Berikut adalah bahan-bahan yang digunakan:

  • Tepung terigu
  • Gula pasir
  • Santan
  • Mentega atau margarin
  • Telur
  • Garam
  • Vanili
  • Minyak goreng

Cara membuat Biji Ketapang:

  1. Membuat Adonan:

    • Campurkan tepung terigu, gula pasir, garam, dan vanili dalam wadah besar.
    • Tambahkan mentega atau margarin, lalu aduk hingga rata.
    • Masukkan telur dan santan sedikit demi sedikit sambil terus diuleni hingga adonan kalis dan bisa dipulung.
  2. Membentuk Adonan:

    • Ambil sedikit adonan, lalu bentuk menjadi gulungan panjang dengan diameter sekitar 1 cm.
    • Potong-potong gulungan adonan dengan ukuran sekitar 1-2 cm.
  3. Menggoreng:

    • Panaskan minyak goreng dalam wajan.
    • Goreng potongan adonan hingga berwarna kuning keemasan dan matang, lalu angkat dan tiriskan.

Keunikan Biji Ketapang

Biji Ketapang memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang gurih. Beberapa variasi resep menambahkan kelapa parut atau keju untuk memberikan cita rasa yang berbeda. Meskipun bahan-bahannya sederhana, kombinasi yang tepat menghasilkan kudapan yang lezat dan menggugah selera.

Biji Ketapang dalam Budaya Betawi

Biji Ketapang tidak hanya menjadi camilan sehari-hari, tetapi juga memiliki nilai budaya dalam masyarakat Betawi. Pada acara-acara tertentu seperti perayaan Lebaran, Biji Ketapang sering disajikan sebagai salah satu kue wajib di meja hidangan. Kehadirannya dalam perayaan tersebut menambah kehangatan suasana dan mempererat hubungan kekeluargaan.

Melestarikan Kuliner Betawi

Di era modern ini, keberadaan kuliner tradisional seperti Biji Ketapang perlu terus dilestarikan. Meskipun banyak camilan modern yang bermunculan, rasa autentik dan nilai budaya yang terkandung dalam Biji Ketapang menjadikannya tak tergantikan. Upaya untuk memperkenalkan dan mempopulerkan kembali Biji Ketapang kepada generasi muda penting dilakukan agar warisan kuliner Betawi ini tetap hidup dan dikenal luas.

Biji Ketapang adalah salah satu bukti kekayaan kuliner Betawi yang sederhana namun istimewa. Menikmati Biji Ketapang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi kuliner yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.


pelestaribudaya.com