Orkes Tanjidor kesenian Betawi Tempo Dulu
Penduduk Betawi tentu sudah tidak asing dengan kesenian tradisionalnya yaitu tanjidor. Kesenian tanjidor adalah ansambel musik yang sudah berkembang pada abad ke-18. Tanjidor berasal dari bahasa Portugis atau kangen dor tangendor yang mempunyai arti alat musik berdawai.![]() |
sumber:google.com |
Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup. Alat-alat musik yang digunakan biasanya sama seperti drumben. Kesenian Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan sudah punah. Ada juga fungsi musik tanjidor untuk daerah setempat yaitu untuk menghibur, tetapi terkadang bisa juga sebagai acara untuk meramaikan lamaran tapi yang melakukan lamaran biasanya orang betawi.
![]() |
sumber:google.com |
Kesenian Tanjidor umumnya dipakai dalam musik jalanan tradisional, atau pesta Cap Go Meh di kalangan Tionghoa Betawi. Musik ini merupakan sisa dari musik baris dan musik tiup zaman Belanda di Indonesia. Juga biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.
![]() |
sumber:google.com |
Untuk mengundang Tanjidor Betawi , anda cukup mengeluarkan budget Mulai Rp. 3.000.000,- s/d Rp. 10.000.000,- (menyesuaikan jarak dan jumlah pemain)
Bahkan ada pula yang mencari maisyah dengan menggunakan musik Tanjidor tersebut. Dengan Seiring berjalannya waktu tanjidor kembang di dalam masyarakat Betawi. Di saat awal grup musik tanjidor banyak sekali membawakan lagu-lagu Eropa namun saat ini lebih dominan menggunakan lagu-lagu atau Irama khas Betawi.
![]() |
sumber:google.com |
Saat ini alat musik tanjidor dapat dipakai untuk pawai dan mengarak pengantin. Dilansir dari situs lembaga kebudayaan Betawi nyata beberapa judul lagu yang dibawakan saat bermain Tanjidor masih berbau Belanda walaupun dengan pengucapan Betawi.
Adapun lagu yang sering digunakan adalah crompton, bananas, batalyon, delsi, Welmes, dan was tak tak. Ada juga lagu-lagu khas Betawi yang selalu dimainkan dalam Tanjidor contohnya surilang, jali Jali, kicir-kicir, cente manis dan sirih Kuning.
Sumber: Google.com